Museum Taman Prasasti merupakan salah satu museum peninggalan kolonial Belanda. Disana kita bisa melihat makam dari tokoh penting petinggi Belanda dan orang-orang Eropa pada masa kolonial. Suasana disana agak sepi tapi sejuk loh, karena masih ada pepohonan rindang. Tapi disana gak serem kok, malah asik buat foto-foto.
Nah disana makam-makam
tersusun sangat rapi di berbagai sudutnya. Patung-patung pun turut menghiasi
pemakaman disana. Ada patung berwujud Yesus, Bunda Maria, malaikat kecil dan
patung-patung lainnya. Ada juga bangku taman untuk kita istirahat.
Museum ini merupakan
museum terbuka yang menampilkan karya
seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, dan
kaligrafer. Museum Taman Prasasti terletak di Jl. Tanah Abang I No. 1. Untuk ke
Museum Taman Prasasti kita dapat menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum
maupun taksi.
Museum ini di buka
untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan, dan makam yang terbuat dari batu
alam, marmer, perunggu. “Kita juga masih menyimpan kereta untuk mengangkut
jenazah pada Zaman Belanda”ujar Pak Iyus pemandu Museum. Di museum ini banyak
makam tokoh-tokoh Belanda yang pernah tinggal di Batavia. Dulu pemakaman ini hanya boleh bagi para Bangsawan dan Pejabat
tinggi Belanda, namun berjalannya waktu, juga dipergunakan oleh umum terutama
mereka yang beragama nasrani.
Sejak tahun 1975,
pemakaman ini ditutup dan di perbaiki untuk meresmikan museum pada tahun 1977
oleh Gubernur DKI waktu itu, Bapak Ali Sadikin. Sebelum di resmikan, museum ini
hanya pemakaman biasa dikenal sebagai Kebon Jahe Kober. Barulah setelah
diresmikan berubah menjadi Museum Taman Prasati. Museum ini sendiri luasnya 1,2
hektar, dulu sebelum di jadikan museum luas pemakaman ini yaitu 5,5 hektar, luas
banget ya.
Di museum ini banyak
tersimpan cerita kematian tokoh-tokoh Belanda. “emang museum ini dikhususkan
untuk menyimpan berbagai batu nisan yang memiliki nilai tinggi” ujar Pak Iyus.
Museum Taman Prasasti ini kaya akan berbagai gaya arsitektur
klasisme, neo-gotik, dan Hindu-Jawa Seni pembuatan nisan
makam dari abad ke-17 sampai ke-20.
Dari sekian banyaknya
batu nisan yang ada disini, terdapat batu nisan pendiri Sekolah Tinggi Kedokteran
Stovia H.F Roll. Beliau lah yang mempertahankan Sutomo tetap bersekolah meskipun
ada berbagai tekanan dari Pemerintah Belanda untuk menghentikan gerakan Boedi
Oetomo. “Disini juga ada batu nisan Olivia Mariane dia istri dari Thomas
Stamford Rafles, Gubernur Belanda yang berkuasa di Indonesia” ujar Pak Iyus.
“Menurut saya disini tuh
kurang banyak diketahui oleh pemuda pemudi zaman sekarang, dan sebaiknya museum
ini lebih dibuat menarik lagi agar pemuda pemudi tertarik untuk berkujung
kesini.” Ujar Santi pengunjung museum ini.
Ada nih patung yang
menarik saat kita memasuki museum, patung wanita menunduk sambil menangis.
Menurut cerita, konon ini adalah seorang wanita yang menangisi suaminya yang
bunuh diri karena terkena malaria. Ada satu lagi loh, patung yang menarik
perhatian, patung seorang wanita yang menangis memeluk batu. Patung itu
menggambarkan kesedihannya yang mendalam ketika ditinggalkan oleh orang
terkasih. Hmmm, jadi tertarikkah wisata kuburan di Jakarta?....
Ini
dia foto-foto yang ada di Museum Taman Prasasti.....
Tampak depan museum
Ini dia patung wanita yang menangis di makam
Makam Dr. H.F. Roll
Kereta jenazah zaman kolonial Belanda
Salah satu patung malaikat
Goresan Prasasti
Wanita eropa sedang menangis di batu
Batu Prasasti yang di tulis menggunakan bahasa China
Makam tokoh-tokoh Belanda
Tugu Prasasti pemakaman